MARYLANDPREPAREDNESS — Jakarta – Chili’s resmi membuka cabang pertamanya di Indonesia, tepatnya di Tribeca Park, Central Park Mall, Jakarta. Restoran asal Dallas, Amerika Serikat ini membawa konsep casual dining dengan pengalaman makan yang santai.
“Indonesia kaya sekali dan penuh kekeluargaan. Itu sejalan dengan nilai Chili’s sebagai brand,” kata Tony de Graaf, Director of Operations & Business Development APAC, Senin, 28 Juli 2025.
Berdiri sejak 1975, Chili’s berkembang menjadi jaringan global yang dikenal dengan sajian khas Meksiko Amerika. Ciri khasnya adalah penggunaan bumbu kuat, teknik memanggang, serta bahan seperti paprika, cabai, dan keju.
Dengan lebih dari 1.600 cabang di 30 negara, Chili’s mempertahankan konsistensi rasa sambil tetap menyesuaikan diri dengan budaya lokal. Restoran ini juga mengedepankan kualitas dan keaslian, tidak hanya dari segi rasa, tapi juga pelayanan dan atmosfer.
“Kami ingin setiap tamu merasa spesial lewat suasana yang menyenangkan dan keramahan tim kami,” kata Katy Wilkinson, Global Director of Business Services.
Di antara menu andalan, ada Big Mouth Burgers yang langsung menarik perhatian. Burger itu berukuran besar berisi patty daging sapi, acar, bawang merah, tomat, dan mustard.
Menu-menu Andalan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5299213/original/088683900_1753786932-WhatsApp_Image_2025-07-29_at_08.01.31_0468de81.jpg)
Ada juga Fried Mozzarella yang disajikan dengan saus marinara. Menu itu sempat ramai di media sosial karena isian kejunya yang lumer saat ditarik.
Sementara itu, Sizzling Fajitas Combo hadir dalam kombinasi ayam dan daging sapi, disajikan di atas hot plate dengan bunyi khas dan aroma yang menggoda. Menu ini dinilai mencerminkan semua elemen dari makanan Meksiko Amerika.
Daging ayam dan sapi dipanggang bersama paprika dan bawang, lalu disajikan dengan tortilla, salsa, sour cream, dan keju parut. “Saat keluar dari dapur dia berbunyi, itu jadi momen spesial yang ditunggu pengunjung,” kata Aninda Bestari, Chili’s Indonesia Partner.
Berikutnya adalah Hand-Battered Chicken Crispers, ayam goreng tepung yang empuk dan renyah, disajikan dengan kentang goreng dan jagung rebus yang disukai anak-anak.
Untuk pilihan pencuci mulut, tersedia Molten Chocolate Cake dengan isian cokelat lumer, disajikan bersama es krim vanila dan siraman saus karamel. Sementara untuk minuman, Presidente Margarita versi non-alkohol menjadi favorit berkat kombinasi rasa jeruk yang segar dan tampilan penyajian yang khas.
Sertifikasi Halal Masih Diproses
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5299214/original/004948300_1753786933-WhatsApp_Image_2025-07-29_at_08.01.33_4ac7e1eb.jpg)
Meski berasal dari Amerika, Chili’s Indonesia memakai bahan lokal untuk menjamin kesegaran dan ketersediaan bahan baku. “Kami buat semuanya dari awal, langsung di dapur, agar pengalaman kulinernya tetap otentik,” ujar Katy.
Ia menyatakan Chili’s menjaga konsistensi rasa lewat standar operasional global. “Kami punya SOP yang sudah teruji puluhan tahun. Itu yang membuat rasa Chili’s tetap sama di mana pun, tapi tetap bisa menyesuaikan lidah lokal,” tambah Tony.
Adaptasi ini dilakukan tanpa menghilangkan identitas rasa. Bumbu tetap kuat, tapi tidak terlalu asing bagi konsumen Indonesia.
Salah satu hal penting dari Chili’s Indonesia adalah inklusivitas. Semua menu disiapkan tanpa menggunakan pork, lard, atau alkohol. “Komitmen kami jelas, dan ini sudah kami jalankan juga di lebih dari 60 cabang Chili’s di Timur Tengah,” ujar Tony.
Meski sertifikasi halal masih dalam proses, semua bahan sudah disesuaikan sejak awal. “Begitu sertifikasinya keluar, pasti akan kami umumkan secara resmi,” jelas Puti Lenggogeni, Chili’s Indonesia Partner.
Kehalalan Jadi Perhatian
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5299215/original/021972900_1753786933-WhatsApp_Image_2025-07-29_at_08.01.46_437cb7c6.jpg)
Minuman seperti Presidente Margarita disajikan dalam versi non-alkohol, tapi tetap dengan presentasi atraksi ikonik khas Chili’s. Pilihan ini memperluas jangkauan Chili’s agar bisa diterima semua kalangan, termasuk keluarga muslim dan komunitas yang mementingkan kehalalan suatu produk.
Telebih, industri makanan dan minuman di Indonesia tengah memasuki fase pertumbuhan yang pesat. Pasar layanan makanan (foodservice) nasional diperkirakan mencapai USD 62,4 miliar pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) mencapai sebesar 13 persen hingga 2030.
Seiring meningkatnya kebutuhan akan bahan makanan berkualitas, teknologi pengolahan modern, dan produk bersertifikasi halal, permintaan dari sektor ritel, horeca hingga platform digital pun terus melonjak. Dengan lebih dari 230 juta penduduk muslim, Indonesia merupakan pasar konsumen halal terbesar di dunia dan menjadi pusat konsumsi halal yang berkembang di Asia Tenggara.