MARYLANDPREPAREDNESS — PASUKAN Mongol China benar-benar datang ke Pulau Jawa untuk berusaha menguasainya. Pasukan Cina itu menuntut balas dendam tindakan pengusiran utusan Ike Mese dan melukainya berbuah perlawanan. Pasukan Cina itu berusaha menjajah Pulau Jawa, akibat tindakan dari Kertanagara Raja Singasari.
Kedatangan tentara Mongol dari Cina itu berkekuatan luar biasa besar. Konon di akhir bulan ketiga tahun 1293, pasukan Mongol berkekuatan 20.000 prajurit yang digdaya mendarat di tepi Sungai Brantas, dengan perintah untuk “menaklukkan Jawa”.
Ekspansi itu dilakukan setelah tiga bulan berlayar dari Cina, pasukan Mongol kelelahan dan sakit-sakitan. Selama tiga bulan itu pula mereka tidak bisa beristirahat dan tidak mendapatkan logistik, karena dihalangi oleh Raja Champa, sekutu lama Raja Krtanagara.
Namun sebelum memasuki wilayah Singasari, Raden Wijaya melaksanakan taktik cerdik dengan menemui pasukan Cina. Raden Wijaya konon ditemani juga oleh Arya Wiraraja, berusaha membujuk dan melakukan diplomasi lembur sebelum tentara Cina benar-benar memerangi Jawa.
Earl Drake pada bukunya “Gayatri Rajapatni : Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit”, mengisahkan bagaimana Raden Wijaya dan Arya Wiraraja mengaku teman lama Khubilai Khan. Ia juga mengirimkan utusan guna mengabari Panglima Mongol Shih-Pi bahwa Kertanagara yang dicari oleh pasukan Mongol telah dibunuh oleh Raja Kediri yang jahat bernama Jayakatwang.
Selain itu, Raden Wijaya juga menawarkan bantuan informasi logistik dan pasukannya sendiri, demi membantu penyerbuan bersama terhadap raja yang telah merampas kekuasaan Singasari.
Dengan lihainya Raden Wijaya menandaskan, bahwa pasukan Mongol akan mendapatkan bagian dari hasil rampasan perang, termasuk putri raja Kediri, sang Putri Daha yang jelita. Sang putri akan dikirim ke Cina untuk diserahkan kepada Kaisar Mongol. Tawaran ini disambut dengan gembira.
Tak lama setelah itu, pasukan gabungan Cina dan Pangeran Wijaya menyerbu Kediri. Pasukan gabungan ini bahu-membahu menghabisi lima ribu musuh. Namun, korban di pihak Mongol pun berjatuhan. Pada hari kelimabelas di bulan ketiga itu, pasukan Kediri takluk. Jayakatwang akhirnya mati karena luka-luka yang dideritanya.